Jumat, 29 Mei 2009

Fungsi & Khasiat Bekicot


BAB I.
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Kediri dikenal sebagai Kota Tahu, tapi juga sebagai cikal bakal produsen bekicot. Di awal 1970-an hanya satu dua penduduk Desa Jengkol dan Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri yang mulai tertarik mengembangkan dan memanfaatkan bekicot.
Adalah Sadi Suryaatmaja dari Plosokidul yang boleh dibilang sebagai 'aktor bekicot' karena berhasil mendayagunakannya. Entah sebagai keripik bekicot, sate bekicot, rempeyek bekicot, dan sebagainya.
Semula usaha beternak bekicot di daerah itu hanya kecil-kecilan saja. Kemudian dibuka warung bekicot, dan ada pula yang dijual keliling. Makin lama makin banyak orang yang ikut mencoba mengusahakannya. Lebih lanjut Kediri dengan bekicotnya mampu menarik perhatian pengusaha dari kota lain. Hal ini dapat dibuktikan dengan hadirnya peminat-peminat ternak bekicot, yang belajar dan menimba pengalaman ke Kediri.
Berdasarkan pengalaman peternak bekicot di Kediri, rendemen daging bekicot sekitar 15-18%. Artinya, dari setiap 100 kg bekicot segar (hidup) akan didapatkan daging bekicot sekitar 15-18 kg.
1.1.1 Visi
Melihat dari uraian latar belakang diatas dapat kami simpulkan bahwa usaha dari pengembangan dan pemanfaatan bekicot sangat potensial untuk itu perlu adanya pengembangan lebih lanjut guna pemasaran yang lebih luas lagi agar produk hasil olahan dari daging Beicot tidak hanya dapat dijumpai pada warung kecil dan pejual keliling namun dapat juga dinikmati juga pada restoran – restoran besar dan juga pada swalayan serta lebih dikenal tidak hanya di Kediri dan sekitarnya.
Untuk itu Visi dari pengolahan dan pemasaran kripik dan sate Bekicot home industri adalah “terwujudnya usaha pengolahan dan pemasaran kripik dan sate Bekicot yang berkualitas, berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan pelaku usaha dan juga pedagang Bekicot”.
Berkualitas dalam pengertian bahwa pengolahan dan pemasaran kripik dan Sate Bekicot yang berkualitas dalam mutu dan persaingan, dinamis dalam pembangunan dan tahan menghadapi gejolak ekonomi.
Berdaya saing memiliki pengertian bahwa pengolahan dan pemasaran kripik dan sate Bekicot dilaksanakan dengan berorientasi pada pasar, serta berbasis pada sumberdaya yang memiliki keunggulan kompetitif.
Berkelanjutan memiliki pengertian bahwa pengolahan dan pemasaran kripik dan Sate Bekicot mampu merespon pasar secara efektif dan efisien, berorientasi jangka panjang, menerapkan teknologi ramah lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha dan juga pedang Bekicot.
Selain itu juga membuat Bekicot agar tidak lagi menjadi binatang yang menjijikan bagi sebagian Konsumen dengan membuat kemasan yang menarik agar dapat diterima oleh pasar dan bersaing dengan produk – produk lainya yang berskala nasional bahkan internasional.
1.1 .2 Misi
Untuk mencapai Visi diatas ,Misi yang harus dilaksanakan adalah:
Meningkatkan Kualitas dari pengolahan Kripik dan Sate Bekicot menjadi lebih berkualitas dan higienis agar kepercayaan konsumen dapat terjaga.
Membuat kemasan yang menarik dan higienis agar dapat bertahan lama sehingga tidak hanya dapat dipasarkan di warung kecil dan pedagang keliling namun dapat juga di pasarkan pada swalayan – swalayan besar yang mampu bersaing dengan produk produk lainya.
Meningkatkan promosi produk keripik dan sate Bekicot agar lebih dikenal oleh konsumen.
Menyediakan produk yang inovatif dan variatif dengan kualitas bagus, harga terjangkau yang bersaing dan pelayanan yang memuaskan.

1.2 Rasional
Bekicot berasal dari Afrika Timur, tersebar keseluruh dunia dalam waktu relatif singkat, karena berkembang biak dengan cepat. Bekicot tersebar ke arah Timur sampai di kepulauan Mauritius, India, Malaysia, akhirnya ke Indonesia. Bekicot sejak tahun 1933 telah ada disekitar Jakarta, sumber lain menyatakan bahwa bekicot jenis Achatina fulica masuk ke Indonesia pada tahun 1942 (masa pendudukan Jepang). Sampai saat ini, bekicot jenis Achanita fulica banyak terdapat di Pulau Jawa.Bekicot bukan hanya enak dan bergizi tinggi untuk dikonsumsi manusia bila diolah dengan benar,namun juga memiliki faedah yang luar biasa dan belum seluruhnya tergali dengan baik bagi pengobatan. Dagingnya baik untuk pengobatan penyakit liver dan Hepatitis B. Lendir pada bagian dalam cangkangnya dapat digunakan sebagai obat luar untuk luka sayat dan luka robek , juga untuk mempercepat pematangan bisul .Selain itu lendir bekicot sebagai obat dalam ( oral ) bagi diabetes , gagal ginjal , juga ambeien. Untuk meningkatkan nilai kesehatan dan ekonomis Bekicot maka perlu dilakukan usaha pengolahan. Salah satu contoh pengolahan Bekicot adalah kripik dan sate. Dari proses pengolahan ini diharapkan akan memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi pedagang dan pengusaha kripik dan sate Bekicot tersebut. Selain proses pengolahan, saluran pemasaran produk juga menentukan pendapatan yang diperoleh dari usaha ini.
Namun di indonesia saat ini masih terjadi polemik mengenai kehalalan mengkonsumsi produk olahan daging bekicot hal ini yang membuat hingga saat ini produk ini belum dapat dikenal luas oleh masyarakat Indonesia untuk itu disini kami uraikan beberapa fakta opini dari para ahli yaitu :

Hukum Makan Al Halazin (Siput-Bekicot-Keong)

Oleh: Farid Nu'man

Para ulama berselisih paham tentang hukumnya, di antara mereka ada yang menetapkan keharamannya, dan ada pula yang menetapkan kehalalannya.

Ulama yang Mengharamkan
Di antara ulama yang mengharamkan adalah Imam Ibnu Hazm Rahimahullah, katanya:
ولا يحل أكل الحلزون البرى ولا شئ من الحشرات كلها كالوزغ، والخنافس. والنمل. والنحل. والذباب. والدبر. والدود كله.

“Dan tidak halal memakan bekicot darat dan apapun binatang yang kecil-kecil seperti cecak, semut, lebah, lalat, dan seluruh cacing.” (Imam Ibnu Hazm, Al Muhalla, Juz. 7, Hal. 405. Al Maktabah Asy Syamilah)

Ulama yang Menghalalkan

Di antara ulama yang menghalalkana dalah Imam Malik Rahimahullah. Tertulis dalam kitab Al Mudawanah, kitab Fiqih bermadzhab Maliki:
وَلَقَدْ سُئِلَ مَالِكٌ عَنْ شَيْءٍ يَكُونُ فِي الْمَغْرِبِ يُقَالُ لَهُ الْحَلَزُونُ يَكُونُ فِي الصَّحَارَى يَتَعَلَّقُ بِالشَّجَرِ أَيُؤْكَلُ ؟ قَالَ : أَرَاهُ مِثْلَ الْجَرَادِ مَا أُخِذَ مِنْهُ حَيًّا فَسُلِقَ أَوْ شُوِيَ فَلَا أَرَى بِأَكْلِهِ بَأْسًا ، وَمَا وُجِدَ مِنْهُ مَيِّتًا فَلَا يُؤْكَلُ .

“Malik ditanya tentang sesuatu di daerah maghrib (Maroko/Barat) yang biasa disebut Bekicot yang tedapat di gurun dan menempel di pohon, apakah boleh dimakan? Malik menjawab: “Dalam pendapatku, sama saja dengan belalang, jika diambil hidup-hidup lalu direbus atau dipangang maka tidak mengapa menyantapnya, sedangkan jika diambil sudah mati, maka tidak boleh dimakan.” (Al Mudawanah, juz. 4, Hal. 51. Al Maktabah Asy Syamilah)
Mana yang Benar?

Allah Ta’ala berfirman:


هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dia lah (Allah) Yang menjadikan untuk kamu Segala Yang ada di bumi, kemudian ia menuju Dengan kehendakNya ke arah (bahan-bahan) langit, lalu dijadikannya tujuh langit Dengan sempurna; dan ia Maha mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.” (QS. Al Baqarah (2): 29)

Berkata Imam Asy Syaukani Rahimahullah dalam Fathul Qadir-nya tentang ayat ini:
قال ابن كيسان: "خلق لكم" أي من أجلكم، وفيه دليل على أن الأصل في الأشياء المخلوقة الإباحة حتى يقوم دليل يدل على النقل عن هذا الأصل، ولا فرق بين الحيوانات وغيرها مما ينتفع به من غير ضرر، وفي التأكيد بقوله: "جميعاً" أقوى دلالة على هذا
Berkata Ibnu Kaisan (yakni Thawus, pen): (Menjadikan untuk kalian) yaitu karena kalian. Di dalamnya ada dalil bahwa hukum asal dari segala sesuatu ciptaan adalah mubah sampai tegaknya dalil yang menunjukkan perubahan hukum asal ini. Tidak ada perbedaan antara hewan-hewan atau selainnya, dari apa-apa yang dengannya membawa manfaat, bukan kerusakan. Hal ini dikuatkan lagi dengan firmanNya: (jami’an) “Semua”, yang memberikan korelasi yang lebih kuat lagi dalam hal ini. “ (Imam Asy Syaukani, Fathul Qadir, Juz. 1, Hal. 64. Mauqi’ Tafasir. Al Maktabah Asy Syamilah)

Ayat lainnya:

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِين

Yang menciptakan tiap-tiap sesuatu Dengan sebaik-baiknya, dan dimulakanNya kejadian manusia berasal dari tanah; (QS. As Sajdah (32): 7)

Dalam Fathul Qadir disebut: أعطى كل شيء خلقه, yakni Dia memberikan kepada segala seuatu dengan sebaik-baiknya.
الحلال احل الله في كتابه والحرام ما حرم الله في كتابه وما سكت عنه وهو مما عفو عنه (رواه الترمذى)

“Yang halal adalah apa yang Allah halalkan dalam kitabNya, yang haram adalah yang Allah haramkan dalam kitabNya, dan apa saja yang di diamkanNya, maka itu termasuk yang dimaafkan.” (HR. At Tirmidzi, Juz. 6, Hal. 335, No. 1648. Dia berkata: hadits ini gharib, kami tidak mengetahui kemarfu’annya kecuali melalui jalur ini. Ibnu Majah, Juz. 10, Hal. 133, No. 3358. Al Hakim, dalam Al Mustadrak-nya, Juz. 16, Hal. 440, No. 7215. Katanya: hadits ini shahih mufassar (shahih yang dirinci). Ibnu Taimiyah menjadikannya hujjah dalam Majmu’ al Fatawa-nya. Namun didhaifkan oleh Syaikh al Albany dalam Tamamul Minah)

PANDANGAN JITU IMAM IBNU TAIMIYAH DALAM MAJMU’ AL FATAWA, JILID 21, HAL. 534-542, saya ringkas)

Beliau berkata: Asal segala sesuatu –dengan segala perbedan bentuk dan sifatnya- adalah halal bagi Anak Adam secara mutlak, suci dan tidak diharamkan atas mereka untuk menyentuh dan memegangnya.
Katanya lagi: Ini merupakan ungkapan yang komprehensif, yang mencakup banyak hal, masalah yang pasti, memiliki manfaat yang besar dan berkah yang luas yang membuat orang-orang yang peduli kepada syariat bernaung padanya. sebab, di dalamnya terdapat banyak pekerjaan dan peristiwa yang dihadapi dalam jumlah tak terhitung. Sepanjang yang saya tahu ada sepuluh dalil syariat mengenai hal ini, yaitu Kitabullah, Sunah RasulNya, mengikuti jalan kaum beriman, yang Allah sebutkan dalam firnanNya:Taatilah Allah, dan Taatilah RasulNya, dan ulil amri kalian.” (QS. AnNisa:59)

Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, RasulNya, dan orang-orng beriman.(QS.AlMaidah:55)

Kemudian juga melalui qiyas, i’tibar, dan akal, serta pandangan yang tajam. Lalu Syaikhul Islam menyebutkan dalil-dalil itu. Dia memulainya dengan ayat Al Quran: “Dialah Allah, yang menjadikan segala sesuatu di bumi untuk kalian.” (QS. Al Baqarah: 29). Seruan ini diarahkan kepada manusia seluruhnya, karena Dia membuka firmanNya dengan, “Hai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu.” (QS.AlBaqarah:21)

Allah Ta’ala memberitahu bahwa Dia menciptakan semua yang di muka bumi untuk segenap manusia. Maka wajib bagi ereka menguasai dan memanfaatkannya. Sebagianan firmanNya: Dan Dia menundukkan bagimu apa yang ada di langit dan yang di bumi, semuanya. (QS. Al Jatsiyah: 13)

Lalu, Syaikhul Islam menyebutkan dalil-dalil dari sunah. Di antaranya diriwayatkan dari Abu Daud, dari Salman al Farisi, dia berkata: “Yang halal adalah apa yang Allah halalkan dalam kitabNya, yang haram adalah yang Allah haramkan dalam kitabNya, dan apa saja yang di diamkanNya, maka itu termasuk yang dimaafkan.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)
Lalu Ibnu Taimiyah mengatakan: Benda suci karena tiga hal. Pertama, karena dia halal untuk dipegang, maka dia suci. Kedua, halal untuk dimakan maka dia suci. Ketiga, yang tidak masuk dalam kategori najis, maka dia suci, dan hal itu (najis) sangat sedikit.Dari uraian di atas semoga bisa menjelaskan bahwa seluruh benda di dunia ini (termasuk hewan) hukum asalnya adalah suci dan halal, kecuali ada dalil secara khusus yang menyebutnya najis dan haram.

Wallahu A’lam

1.3 Tujuan
Tujuan dari pengolahan dan pemasaran keripik dan sate Bekicot ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh proses pengolahan sate dan Kripik Bekicot sehingga manfaat dari danging bekicot tetap terjaga, seberapa besar nilai tambah dan keuntungan serta bagaimana saluran pemasaran dan manfaat pada tiap saluran pemasaran kripik dan sate Bekicot tersebut bagi para pedagang ,pengusaha dan konsumen .

1.4 Manfaat
Manfaat dari pengolahan dan pemasaran keripik dan sate Bekicot ini adalah membuat agar Bekicot tidak lagi mejadi binatang yang menjijikan bagi sebagian konsumen selain itu untuk memperluas pangsa pasar penjualan keripik dan sate Bekicot agar tidak lagi hanya dijual diwarung –warung kecil dan pedagang keliling namun dapat juga dijumpai pada restoran – restoran besar dan juga swalayan sehingga dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat .

1.5 Output
Permintaan keripik dan sate Bekicot baik dari pedagang eceran maupun masyarakat umum, kian hari mengalami peningkatan. Bahkan, menurut penuturan sejumlah pedagang , permintaan konsumen terhadap kripik dan sate Bekicot setiap harinya mengalami peningkatan
Sate dan Kripik Bekicot adalah, makanan yang murah meriah dan mudah ditemui di Kota Kediri. Mulai, warung kecil yang khusus menjual keripik dan sate Bekicot ada juga pedagang keliling yang menjajakanya dengan mengendarai sepeda angin. Ini terjadi karena keripik dan sate Bekicot tidak hanya enak dan lezat namun juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan
Keripik Dan sate Bekicot memiliki nilai cukup potensial mendatangkan penghasilan. Sebab, keinginan masyarakat mengkonsumsi Keripik Dan sate Bekicot tergolong tinggi.
Keripik dan sate Bekicot kini mulai banyak dikembangkan dan diakui orang, karena banyak manfaatnya. Keripik dan sate Bekicot tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, namun bisa menghasilkan keuntungan. Tentu, setelah mendapat pengolahan yang baik. Keripik dan sate Bekicot memiliki manfaat bagi kesehatan, serta bernilai jual relatif tinggi. Permintaan Konsumen pun makin ramai. Itu dikarenakan Keripik dan sate Bekicot memiliki rasa enak dan lezat.


















BAB II.
PELAKSANAAN


1.6 Mekanisme dan Rancangan
Sebelum memebahas tentang keripik dan sate bekicot disini diuraikan tentang pembudidayaan bekicot agar keberadaanya tidak lagi tergantung dengan musim dan cuaca.

Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Perkandangan
Walaupun lahan yang diperlukan tidaklah terlalu luas namun persyaratan mengenai kelembaban dan keteduhan perkandangan perlu diperhatikan,karena dalam aslinya dan untuk berkembang biak secara baik bekicot senang dengan keadaan yang lembab dan teduh. Kandang didirikan di tanah kering, teduh, lembab dengan suhu udara berkisar 25–30 derajat C.Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit. Bisa dilakukan secara terpisah,
artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari yang besar. Bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar dipelihara dalam satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara terpisah resikonya harus dibuat beberapa kandang. Fungsi kandang itu antara lain untuk penetasan, pembesaran dan sebagai kandang induk.
ADA TIGA CARA BERTERNAK BEKICOT DI DALAM KANDANG, ANTARA LAIN:
a. Kandang kotak kayu
Kandang terbuat dalam lembaran kayu tripleks yang berkaki. Untuk kerangkanya dapat digunakan kayu kaso. Ukuran panjang dan lebar kandang adalah 1 x 1 meter, tinggi 1,25 meter. Di atas kotak tersebut diberi kawat kasa, agar bekicot tidak keluar dari dalam kandang.Sebaiknya di atas kotak perlu dibuatkan tempat berteduh, agar keadaan
tempat selalu gelap/tidak langsung kena sinar matahari.
b. Kandang dari bak semen
Pembuatan kandang ini sama dengan kandang kotak kayu. Dalam bak semen yang perlu diperhatikan adalah alasnya. Untuk menciptakan suasana lembab, alas semen perlu diberi tanah dan cacing untuk menggemburkan tanah dan menyerap kotoran yang dikeluarkan bekicot.Tebal lapisan tanah di dalam bak sekitar 30 cm. Zat-zat makanan yang diperlukan bekicot hendaklah selalu tersedia di dalam bak.
c. Kandang galian tanah
Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi 1 x 1 x 1 m. Perlu diperhatikan sebaiknya tanah galian yang akan digunakan untuk kandang dipilih yang agak kering.Sebaiknya kandang dibuat di bawah pohon yang rimbun, kalau dindingnya terlalu basah perlu diberi lapisan pasir. Untuk menjaga keadaan selalu gelap, seperti cara pertama dan kedua, diatas kandang perlu dibuatkan bedeng sebagai penutup. Masa panen, bila kandangnya terbuat dari tanah galian, cara pengambilannya dilakukan dengan menggunakan galah yang bisa menjepit bekicot agar bekicot dan telurnya tidak rusak.
2) Peralatan
Alat-alat yang diperlukan untuk pembuatan kandang: kayu, semen, bata pasir, kain kasa dan cangkul.
Pembibitan
Tidak semua jenis bekicot cocok untuk dibudidayakan. Dua jenis bekicot yang biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina fulica dan Achatina variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica biasanya warna garis-garis pada tempurung/cangkangnya tidak begitu mencolok. Sedangkan jenis Achatina variegata warna garis-garis pada cangkangnya tebal dan berbuku-buku.
1) Pemilihan Bibit Calon Induk
Jika bibit unggul belum tersedia maka sebagai langkah pertama dapat digunakan bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak terdapat di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang baik dijadikan bibit adalah yang tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan yang besar dengan berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.
2) Reproduksi dan Perkawinan
Bekicot biasanya mulai kawin pada usia enam sampai tujuh bulan ditempat pemeliharaan yang cukup memenuhi syarat. Pada masa kawin bekicot betina mulai menyingkir ke tempat yang lebih aman. Bekicot bertelur di sembarang tempat. Jumlah telurnya setiap penetasan biasanya lebih dari lima puluh butir (50-100). Jumlah produksi telur tergantung masa subur bekicot itu sendiri. Besar telur bekicot tidak lebih dari 2 mm.
3) Proses Kelahiran
Telur bekicot akan menetas setelah usianya cukup. Pada waktu telur itu menetas dan menjadi anak cangkang, biasanya tidak ditunggui induknya.Begitu bekicot selesai bertelur, telurnya ditinggalkan begitu saja. Telur bekicot akan pecah sendiri melalui proses alam.Penetasan bekicot hingga menjadi anak tergantung pada keadaan tempat
dan waktu tetas. Bilamana tempat itu memenuhi syarat (sempurna) seperti kelembaban tanah, iklim dan cahaya yang mencukupi, maka telur akan cepat menetas. Sebaliknya jika keadaan tanah/iklim kering dan tempatnya kurang menguntungkan maka telur akan lambat menetas.
Pemeliharaan
Pemeliharaan bekicot bisa dilakukan dengan cara terpisah dan bisa juga secara campuran di dalam suatu tempat. Meskipun cara terpisah membutuhkan tempat khusus tetapi ada keuntungannya. Misalnya, anak bekicot bisa diketahui perkembangannya secara tepat, baik besarnya maupun usianya. Dengan demikian, tidak sulit untuk memberikan perawatan secara khusus. Bagi peternak bekicot sangat mudah kiranya apabila perawatan anak bekicot itu dilakukan di tempat khusus. Adapun makanan anak bekicot bisa diberi
makanan dengan sejenis ganggang (lumut), pupus daun dan sedikit zat kapur.Harus diingat hendaklah tempatnya selalu teduh dan lembab. Setelah anak bekicot berusia dua/tiga bulan, hendaklah dipindahkan kekandang pembesaran. Keberhasilan budidaya bekicot tergantung pada cara perawatan dan pemeliharaan teknis selama diternakkan. Beberapa perawatan teknis dalam budidaya bekicot diantaranya meliputi:
1) Menjaga kelembaban lingkungan
Bekicot sangat suka tempat yang lembab sehingga untuk mempertahankan kelembaban lingkungan dapat digunakan atap atau perlindungan lain. Pada musim panas kelembaban lingkungan dapat dipertahankan dengan menyiramkan air lokasi peternakan setiap hari.
2) Mempertahankan kondisi lingkungan
Bekicot menyukai tempat yang lembab, namun bukan berarti pada tanah yang becek. Sehingga diperlukan usaha untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang sesuai dengan yang dikehendaki bekicot.
3) Pemberian pakan yang bermutu secara teratur
Agar hasil budidaya berhasil dengan baik diperlukan pemberian pakan yang bermutu dan teratur. Pemberian pakan berpedoman pada mutu pakan dan kebiasaan waktu makan. Mutu makan yang baik akan menentukan kualitas daging bekicot. Mutu pakan yang baik dapat dipenuhi dengan memberipakan berupa daun-daunan yang disukai dan buah-buahan. Misalnya; daun dan buah pepaya, daun bayam, buah terung mentimun, swai dan lain sebagainya.
4) Menjaga areal agar tidak dimasuki hewan lain
Agar bekicot dapat tumbuh baiak tanpa gangguan dari hewan yang merupakan musuhnya dan hewan yang dapat merebut makanannya maka lahan budidaya harus dijaga agar tidak dapat dimasuki hewan-hewan lain.
5) Menjaga bekicot agar tidak keluar dari areal pemeliharaan
Untuk menjaga agar bekicot tidak keluar dari areal dapat dilakukan hal sebagai berikut:
a. membuat tutup kandang (bila budidaya bekicot dalam kandang)
b. membuat pagar yang bagian atasnya diolesi dengan detergen
c. menabur abu atau garam disekeliling pagar bagian dalam.
HAMA DAN PENYAKIT
Sampai saat ini belum banyak diketahui tentang adanya hama atau penyakit yang dapat menyebabkan kematian bekicot, kecuali semut, bebek dan itik.
PANEN
Dengan pemeliharaan cukup baik, bekicot mulai dapat dipanen setelah 5-8 bulan. secara fisik dapat dilihat apabila panjang cangkang telah mencapai 8-10 Cm, maka bekicot telah siap untuk diambil dagingnya. Hasil utama dari ternak bekicot adalah dagingnya, yang dapat diolah langsung dengan dibuat sate, keripik, dendeng/masakan segar lainnya dan dapat juga diolah dalam bentuk kalengan. Ada juga permintaan dalam keadan hidup.
Disamping itu daging dari bekicot ini dapat dijadikan tepung, yang pengolahannya melalui proses pengeringan terlebih dahulu.
Hasil Tambahan
Disamping diambil dagingnya, kulit/cangkang bekicot juga laku untuk dijual.Baik untuk bahan dasar obat-obatan/dibuat tepung untuk tambahan makanan untuk hewan ternak yang membutuhkan tepung berbahan dasar yang mengandung zat kapur.
Penangkapan
Bekicot dikumpulkan di dalam kotak kardus/peti dari kayu dan jangan menggunakan karung goni karena dapat mengakibatkan kulit bekicot pecah. Setelah dimasukkan dalam peti, pertama sekali perlu dilakukan pencucian agar terhindar dari semua kotoran dan lumpur yang melekat pada cangkangnya.Pencucian ini dengan cara menyemprot bekicot dengan air bersih. Setelah itu,Bekicot di karantina selama 1-2 hari/malam tanpa diberikan makan agar kotoran dan lendirnya keluar sebanyak mungkin.
PASCAPANEN
Setelah dilakukan penagkapan dan pengumpulan bekicot lalu dilakukan penyortiran dengan jalan membuang bekicot yang mati atau terlalu kecil untuk diolah. Kemudian dilakukan penggaraman, dengan memberikan garam 10-15% dari berat total bekicot, dengan cara diaduk rata. Penggaraman dapat mematikan bekicot sekaligus mengeluarkan lendir sebanyak mungkin.Setelah melalui tahapan penggaraman, segera direbus dengan air garam 3% selama 10 menit, kemudian diangkat dan disemprot dengan air dingin, baru
dilakukan pencukilan daging. Perebusan kedua dilakukan setelah bagian perut dibuang dan kotoran lainnya dalam larutan garam 3%. Cara ini bertujuan untuk menghilangkan lendir dan daging menjadi lebih lunak. Kemudian daging tersebut dibungkus dan dikemas dalam karton.
Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya bekicot metoda kebun di daerah Kediri (Jawa
Timur) dengan luas lahan 4.000 m2.
1) Biaya Produksi
a. Sewa Lahan 4.000 m2 Rp. 1000.000,-
b. Bibit induk 100 ekor @ Rp. 300,- Rp. 30.000,-
c. Pembuatan Pagar dan saluran 5 HOK @ Rp. 15.000,- Rp. 75.000,-
d. Bambu pagar 10 btg @ Rp. 5.000,- Rp. 50.000,-
e. Pakan dan Pemeliharaan Rp. 150.000,-
f. Panen dan pasca panen Rp. 500.000,-
g. Lain-lain Rp. 50.000,-
Jumlah Biaya Produksi Rp. 700.000,-
2) Pendapatan
- Bekicot siap panen 30.000 ekor = 100 kg @ Rp. 500,- Rp. 50.000,-
- Anak bekicot 60.000,-
- Telur bekicot 9.050.000 butir
Selanjutnya hasil panen dapat dilakukan setiap hari 100 kg dan pendapatan
tiap bulan adalah Rp. 1000.000,- dan perkembangan bekicot dari telur menjadi
bekicot dan bekicot bertelur dan seterusnya.
3) Keuntungan
Dari budidaya bekicot tersebut dapat didapat keuntungan Rp. 1000.000,-
Setiap bulannya dan Rp. 50.000,- setiap harinya.
Selanjutnya daging Bekicot dapat diolah menjadi Kripik dan sate untuk itu daging Bekicot harus melalui beberapa tahapan yaitu :
Diawali dari proses pengolahan Daging Bekicot yaitu :

1 Pemberakan atau pembersihan kotoran. Bekicot yang masih hidup dimasukkan ke dalam bak penampung selama 2 hari, tanpa diberi pakan apa pun. Lakukan penyiraman setiap sore. Pemberakan ini bertujuan untuk memacu pengeluaran kotoran dan lendir serta menghilangkan bau apek.
2 Perendaman. Sesudah dilakukan pemberakan, bekicot direndam dalam air garam yang diberi sedikit cuka. Perendaman berlangsung sekitar 5-10 menit sambil diaduk atau dikopyok, lantas airnya dibuang. Perendaman ini dilakukan 3-4 kali hingga air rendaman menjadi jernih.
3 Perebusan awal. Bekicot yang telah direndam dimasukkan ke dalam air mendidih selama 15 menit sambil dibolak balik, lalu didinginkan.
4 Pemisahan. Bekicot yang telah direbus awal itu harus dipisahkan antara cangkang, kotoran, telur dan dagingnya. Caranya ialah dengan mencungkil daging bekicot tersebut dari cangkangnya dengan alat pencungkil. Setelah daging, telur dan kotoran bekicot keluar dari cangkangnya kemudian dipisah-pisahkan. Telur bekicot dapat langsung dicuci bersih, digoreng dan dimakan. Sedangkan dagingnya masih perlu pengolahan selanjutnya.
5 Pencucian. Daging bekicot yang telah terpisah dari cangkang, lantas dicuci bersih. Lebih baik jika pencucian ini dilakukan dengan air yang mengalir.
6 Perendaman. Daging yang telah dicuci bersih, direndam dengan air cuka selama 15 menit.
7 Perebusan akhir. Daging bekicot yang telah direndam itu direbus lagi selama 15 menit. Sesudah direbus, dicuci sekali lagi sampai bersih dan diiris-iris menurut selera kita. Inilah daging bekicot yang telah siap dimasak.

Setelah proses diatas selanjutnya daging Bekicot dapat di olah menjadi kripik atau Sate adapun caranya adalah sebagai berikut :
Keripik Bekicot

Bahan:
250 gr daging bekicot (dari 1,5 kg bekicot segar)250 cc minyak goreng
Bumbu:
2 butir bawang putih
3 butir kemiri
1/2 sendok teh ketumbar
1/2 rimpang jahe
1 lembar daun jeruk purut
1 mata asam garam dan penyedap rasa secukupnya

Cara Membuat:
Daging bekicot yang telah siap olah diiris tipis-tipis. Lalu irisan tersebut dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan. Diamkan beberapa saat agar bumbu meresap. Jemur di bawah sinar matahari langsung (usahakan sekali jemur sudah kering). Goreng sampai kering.
Sate Bekicot
Sate bekicot sudah cukup beken. Setiap warung bekicot atau warung "nol dua" hampir pasti ada sate bekicotnya.
Bahan:
500 gram daging bekicot (dari 3 kg bekicot segar)25 bilah tusuk sate
Bumbu:
1/4 kg kacang tanah 5 sendok makan minyak goreng 5 sendok makan kecap5 butir bawang merah 5 butir merica 3 butir bawang putih3 lembar daun jeruk purut 2 buah jeruk nipis 1/4 sendok teh penyedap rasaCabe rawit, cuka, garam sesuai selera



Cara Membuat:
Daging bekicot yang telah siap olah diiris menjadi dua bagian, tusuk dengan tusukan sate.Masukkan ke dalam bumbu yang telah dihaluskan (bawang putih, merica campur kecap dan cuka), lalu diamkan sementara waktu agar bumbunya meresap.Buat bumbu kacang: goreng kacang tanah dan tumbuk hingga halus. Campur dengan bawang putih, garam, daun jeruk purut, cabe rawit dan penyedap rasa yang telah dihaluskan. Beri air sedikit lalu rebus hingga berminyak dan diberi sedikit kecap.Panggang daging bekicot sampai matang, lalu disiram bumbu kacang, taburi bawang merah mentah dan irisan jeruk nipis.

a. Proses Pengemasan.
Setelah proses pembuatan Sate dan Kripik Bekicot selesai, selanjutnya dilakukan proses pengemasan Sate dan Kripik Bekicot agar lebih menarik.
b. Proses Pemasaran.
Dari pengamatann diketahui bahwa ada tiga macam pola saluran pemasaran keripik tempe yaitu:
2) Produsen Konsumen
3) Produsen Pengecer Konsumen
4) Produsen Tengkulak Pengecer Konsumen
Proses Promosi
Kegiatan promosi dilakukan untuk lebih menarik minat masyarakat terhadap produksi Sate dan Kripik Bekicot. Promosi dapat dilakukan diantaranya dengan cara mengenalkan produk melalui masyarakat sekitar, kemudian berkembang dengan menggunakan cara iklan melalui radio, brosur, dan spanduk.



SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN

Berdasarkan mekanisme dan rancangan, jelaskan sumberdaya beserta sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap aktivitas / kegiatan



Sumber Biaya

A B C D E
1.Seminar
2. Pelatihan



Jadwal kegiatan


Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7
1 Persiapan Pelaksanaan
2 Observasi Lapangan
3 Pengadaan seminar
4 Pelatihan
5 Pembinaan
6 Analisis keberhasilan
7 Evaluasi kendala yang dihadapi
8 Laporan hasil pelaksanaan program



s
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan
Dari hasil pengembangan pengolahan Sate dan Kripik Bekicot diharapkan dapat melatih para pengusaha dan pedagang Sate dan Kripik Bekicot agar lebih mampu bersaing pada dunia industri yang kian berkembang pesat saat ini selain itu juga dapat menambah keanekaragaman kuliner di Kota kediri dan dapat juga menampung tenaga kerja sehingga dapat sedikit mengurangi angka pengangguran di kota Kediri.

3.2 Saran
Adanya pelatihan dan pendidikan bagi pengusaha dan pedagang Sate dan Kripik Bekicot dalam pengolahan bekicot sehingga dapat sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan.
Peningkatan usaha pemasaran terhadap Sate dan Kripik Bekicot agar lebih dikenal oleh konsumen tidak hanya di Kediri namu di kota – kota lainya .
Meningkatkan pangsa pasar baik Lokal Kota Kediri maupun luar Kota Kediri dan bahkan pasar Internasional.










DAFTAR PUSTAKA


www.google.com
www.yahoo.com
Http//www.kompas.com / kesehatan / news
Http://www.harian-global .com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar